Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), penyu tertua yang terancam punah serta para pihak yang selama ini bahu membahu melindunginya boleh merasa lega. Pasalnya, tiga negara, yaitu Indonesia, Papua New Guinea, Solomon Islands, telah sepakat untuk melindungi penyu terbesar didunia ini melalui Nota Kesepahaman Konservasi dan Pengelolaan Penyu Belimbing di Pasifik Barat (The Tri-National Partnership for Western Pacific Leatherback Turtles).
WWF menyambut baik komitmen kuat dari tiga negara untuk perlindungan lingkungan. WWF-Indonesia, seperti disampaikan Eksekutif Direkturnya, Mubariq Ahmad, menyatakan bersedia berbagi tanggung jawab di tingkat regional dan internasional untuk melindungi perlindungan satwa ruaya (migratory species) ini. "WWF berharap bahwa kerjasama ini akan mengarah ke pengelolaan perikanan yang lebih baik untuk mengurangi tangkapan samping dari satwa istimewa ini," tambah Ahmad. Kawasan Lindung di BSSE
Kesepakatan tiga negara ini menjamin Penyu Belimbing dengan sebaran geografis paling luas untuk jenis reptil, untuk bebas bertelur, menetas, mencari makan dan bermigrasi di Ekoregion Laut Bismarck Solomon (Bismarck Solomon Seas Ecoregion - BSSE). BSSE merupakan habitat penyu belimbing dengan luasnya sekitar 2 juta kilometer persegi, terbentang dari Semenanjung Vogelkop (Doberai) di Papua, Indonesia, melintasi Wilayah Kenegaraan dan Kepulauan Bismarck di Papua Nugini, sampai Kepulauan Makira di Kepulauan Solomon.
Program pengelolaan bersama ini berencana untuk membangun kawasan perlindungan laut yang mencakup kawasan-kawasan habitat kritis. Kerjasama ini memungkinkan ketiga negara mengembangkan konservasi penyu belimbing lintas negara melalui mempromosikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, penerapan rencana pengelolaan, pemantauan populasi Penyu Belimbing, mempromosikan penyadartahuan dan edukasi publik, penyebarluasan informasi, pertukaran data, kerjasama penelitian dan peningkatan keahlian konservasi. Berbagi tanggung jawab
Michael Avosa, WWF PNG Country Program Manager melihat bahwa kesepakatan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah ketiga negara untuk meningkatkan kehidupan masyarakatnya melalui penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan dan konservasi. Selama ini masyarakat di Ekoregion Laut Bismarck Solomon aktif mendukung berbagai kegiatan konservasi yang dilakukan oleh institusi nasional dan internasional serta organisasi-organisasi konservasi.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat yang hidup di kawasan pantai Jamursba Medi dan Warmon, Papua, mereka telah terlibat dalam penetapan Kawasan Konservasi Laut Berbasis Penyu ABUN di bagian utara kawasan Kepala Burung Papua. Mereka berpartisipasi secara aktif dalam perlindungan salah satu habitat peteluran penting penyu belimbing di dunia. "Kerjasama ini mengangkat inisiatif yang baik dari apa yang telah dilakukan masyarakat lokal ke tingkat internasional," jelas Mubariq, melalui ( siaran pers ).
I Draw @ 2:05 AM
PROFIL Q
Name: Herry Irawan
Age: 18 tahun
School: SMALVEN
Birthday: 26 July 1989